Desa Sumberklampok

Sumberkelampok, Buleleng – Pada hari Selasa, 20 Mei 2025, telah dilaksanakan Rapat Sinkronisasi Skema Usaha Jasa Pariwisata pada lahan Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Sumberkelampok. Rapat penting ini berlangsung dengan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan yang terdiri dari UPTD KPH Bali Utara I Wayan Suardana, perwakilan Taman Nasional Bali Barat (TNBB) Bapak Adang Bayu, Wakapolsek Gerokgak AKP I Putu Starjana, Koramil Gerokgak I Putu Widiada, Kodim Buleleng Ketut Sudarma, Bendesa Adat Sumberkelampok I Putu Artana, serta tokoh-tokoh desa lainnya.

Dalam sambutannya, Perbekel Sumberkelampok, I Wayan Sawitra Yasa menyampaikan dukungannya terhadap rencana tata kelola pariwisata desa yang semakin berkembang. Ia menekankan pentingnya pengembangan usaha jasa pariwisata yang berbasis potensi lokal dan pelibatan masyarakat desa secara aktif.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara menyampaikan bahwa tujuan utama rapat ini adalah menyinkronkan pelaksanaan usaha jasa pariwisata yang berada di kawasan Taman Nasional Bali Barat, khususnya di lahan yang dikelola oleh LPHD. Beliau menginstruksikan agar LPHD mengikuti arahan teknis lebih lanjut dari pihak TNBB. Dalam hal ini, legalitas pungutan yang dilakukan LPHD harus berdasarkan Surat Keputusan pemanfaatan lahan seluas 1.200 hektar selama 35 tahun, dan tarif pariwisata harus melalui proses asesmen terlebih dahulu agar sesuai standar dan menjangkau pasar domestik maupun internasional.

Gede Dody juga menyampaikan bahwa Dinas Pariwisata siap mendukung pelaksanaan sistem tiket elektronik (e-ticketing) yang nantinya dapat dipantau oleh perbekel melalui tautan khusus. Secara teknis, penentuan jasa dan paket wisata akan dibina langsung oleh Dispar Buleleng, agar pengelolaan menjadi lebih profesional dan berdaya saing.

Dalam rapat juga dibahas pentingnya sinkronisasi tenaga pemandu wisata dari masyarakat setempat. Saat ini telah tersedia 10 orang pemandu yang akan dilatih oleh Dispar Buleleng dan TNBB dengan materi manajemen ekowisata bahari dan hutan (foresty). Pelatihan ini bertujuan agar para pemandu memiliki kemampuan yang sesuai dengan standar wisata berkelanjutan.

Ketua LPHD, Misnawi, menyampaikan bahwa pihaknya tidak keberatan jika diterapkan satu portal masuk pariwisata, yang sebelumnya terpisah antara TNBB dan LPHD. Tujuan dari portal ini adalah agar hutan desa bisa mengembangkan usaha kuliner, rest area, MCK, serta penangkaran rusa yang telah direkomendasikan LPHD.

Ketua BPD Sumberkelampok, Made Sukadana, mengusulkan dibuatnya Perdes (Peraturan Desa) untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi di lapangan. Ia juga menyarankan agar seluruh pemandu wisata dikumpulkan menjadi satu sistem terpadu, termasuk dalam sistem tiket bersama (ticketing couple) antara LPHD dan TNBB. 

Dari pihak TNBB, Didin Hardoyo selaku pemangku kawasan menyatakan dukungan penuh terhadap upaya sinkronisasi yang digagas oleh Kadispar. Ia menyampaikan bahwa kebijakan ini akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat sekitar kawasan konservasi.

Hal senada juga disampaikan oleh Bapak Agung dari TNBB, bahwa portal bersama sudah siap digunakan, namun masih terdapat kendala teknis seperti pasokan air dan akses internet. Ia juga menambahkan bahwa untuk aktivitas pemancingan di kawasan TNBB akan diatur dengan sistem tiket dan diberikan akses resmi, karena lokasi tersebut termasuk dalam wilayah konservasi. Tiket terusan (bundle ticket) akan menjadi opsi yang dipertimbangkan bersama, meskipun tiket TNBB masuk langsung ke kas Kementerian.

Menutup rapat, Kepala Dinas Pariwisata Buleleng menegaskan komitmen kolaboratif bersama TNBB untuk membina seluruh pelaku usaha wisata di wilayah ini, termasuk fasilitasi pelatihan pemandu oleh tenaga profesional. Ia berharap agar seluruh pihak yang selama ini memiliki perbedaan dalam pengelolaan kawasan segera duduk bersama untuk merumuskan solusi terbaik demi kemajuan pariwisata desa dan kesejahteraan masyarakat.

Mengutip Informasi di Website Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng : Sinkronisasi Tiket dan Tata Kelola Desa Sumberklampok Mantapkan Langkah di Sektor Pariwisata | Dinas Pariwisata